DAMPAK PEMANASAN
GLOBAL TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
Karya Tulis Ilmiah
NOSI KUSUMA WINARNO PUTRI
XI MIPA 4
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2
PALANGKA RAYA
JL. KS. TUBUN NO 02
KOTA PALANGKA RAYA 73111
KALIMANTAN TENGAH
2017
PENDAHULUAN
1.
LATAR
BELAKANG
Lingkungan
hidup yang sehat merupakan suatu ekosistem yang lestari, karena hidup berbagai
spesies tumbuhan dan hewan yang selalu mengadakan interaksi saling
menguntungkan. Tetapi dengan semakin berkembangnya peradaban saat ini yaitu
pada abad 21, kesehatan lingkungan hidup kita mengalami kerusakan, hal ini
menjadi fokus perhatian dunia terutama dalam hal kenaikan suhu bumi yang sering
disebut dengan global warming. Global
warming atau pemanasan global yaitu keadaan suhu bumi mengalami peningkatan
yang disebabkan oleh manusia. Pemicu utama dari global warming ini adalah
meningkatnya emisi karbon akibat penggunaan energi fossil (batu bara, minyak
dan sejenisnya) yang berlebihan. Dengan kata lain penyebabnya adalah akibat
pola konsumsi dan gaya hidup para masyarakat. Masalah lingkungan hidup ini
sudah kita rasakan saat ini. Peningkatan temperatur permukaan bumi yang sedang
berlangsung saat ini dapat menyebabkan reaksi perusakan lapizan ozon secara
perlahan. Pemanasan global juga memicu meningkatnya penggunaan pendingin yang
tentunya mengakibatkan pemanasan global pula. Meningkatnya global warming
sungguh sangat memperihatinkan masa depan bumi. Jika global warming tak bisa
diatasi, akibatnya bisa sangat fatal. Dengan memburuknya keadaan bumi, dapat
menelan korban yang berkaitan dengan rusaknya lingkungan hidup.
Dampak yang
diakibatkan oleh global warming dapat secara langsung maupun tidak langsung.
Adapun dampak langsung yang terjadi yaitu perubahan iklim seperti gelombang
panas dan musim dingin yang ekstrim dapat membuat jantung berpacu lebih keras
yang dapat menyebabkan kematian. Dampak nyata lainnya akibat pemanasan global
terjadinya kerusakan lingkungan yang terdiri antara lain banjir, kebakaran
hutan dan lain-lain yang akhirnya berdampak terhadap kesehatan. Selain itu,
dampak langsung dari global warming adalah penyakit asthma dan terjadinya
kanker kulit akibat meningkatnya intensitas sinar ultraviolet di permukaan bumi
Dampak
tidak langsung yang disebabkan oleh global warming yaitu meningkatnya penyakit
menular antara lain : Malaria, Demam Berdarah Dengue, dan penyakit yang
ditularkan melalui udara dan air. Ini diakibatkan dengan meningkatnya suhu
memberikan ruang (ekosistem) untuk nyamuk berkembang biak.
Perubahan
suhu yang menjadi lebih panas juga berpengaruh pada produksi makanan yang
mengakibatkan terjadinya kekeringan sehingga gagal panen yang dampaknya terjadi
kekurangan gizi. Hal ini dapat mengakibatkan kondisi gizi para masyarakat
kurang baik. Selain itu, mengakibatkan ketersediaan air minum dan udara yang
kita hirup tidak terjamin baik untuk tubuh kita sehingga dapat mempengaruhi
kesehatan.
(http://stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/filesx/2010/201004/201004-005.pdf)
2. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini, antara
lain :
1.
Definisi dari pemanasan global
2.
Bagaimana mekanisme pemanasan global?
3.
Bagaimana dampak pemanasan global
terhadap kesehatan manusia?
4.
Bagaimana cara meminimalisir terjadinya
penyakit akibat dampak global warming?
3.
TUJUAN
PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah,
untuk:
1.
Mengetahui definisi dari pemanasan
global.
2.
Mengetahui mekanisme pemanasan global .
3.
Mengetahui dampak pemansan global
terhadap kesehatan manusia.
4.
Mengetahui solusi untuk meminimalisasi terjadinya
penyakit akibat dampak global warming.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. DEFINISI PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global adalah kenaikan suhu permukaan
bumi yang disebabkan oleh peningkatan emisi karbon dioksida dan gas-gas lain
yang dikenal sebagai gas rumah kaca yang menyelimuti bumi dan memerangkap panas
sehingga penyebabkan terjadi kenaikan suhu bumi dan menimbulkan berbagai macam
dampak terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Pemanasan global akan diikuti
dengan perubahan Iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan
dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain
akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.
2. MEKANISME
PEMANASAN GLOBAL
1.
Mula-mula
energy sinar matahari diradiasikan ke bumi, sinar matahari yang diradiasikan
berupa sinar energy tinggi (UV), sinar tampak (VIS), energy rendah (IR).
Radiasi sinar tersebut kemudian akan sampai kebumi dan sebagian akan
dipantulkan (Sinar energy rendah), sebagian lagi akan diserap (Sinar energy
tinggi dan sinar tampak).
2.
Bumi
memilki lapisan pelindung yang dinamakan atmosfer, bagian terpenting dari
artmosfer guna melindungi dari radiasi UV adalah
(Ozone), sinar
energi tinggi akan diubah menjadi sinar dengan panjang
gelombang lebih panjang yaitu berupa Infra Red.
3.
Sinar
matahari tampak dan infrared akan mencapai permukaan bumi, kemudian sebagian
diserap, sebagian lagi dipantulkan, radiasi sinar IR lebih banyak dipantulkan
dari pada sinar Vissible.
4.
Radiasi
sinar IR yang dipantulkan akan kembali ke Atmosfer, akibat dari akumulasi CO2
dan gas rumah kaca lainnya, radiasi sinar IR ini terjebak, karena lapisan gas
rumah kaca memiliki sifat tidak dapat ditembus oleh radiasi sinar gelombang
panjang (IR).
5.
Akibatnya
radiasi sinar IR akan terjebak di troposfer yang kemudian mengakibatkan
akumulasi energy panas, akumulasi energy panas inilah yang menyebabkan suhu
permukaan bumi terus naik. Yang kemudian dinamakan Global Warming.
3.
DAMPAK
PEMANASAN GLOBAL TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
Saat pemanasan global
terjadi dan iklim di bumi menjadi lebih panas, para ilmuwan memprediksi akan
banyak orang meninggal karena gelombang panas seperti yang terjadi baru – baru
ini di India pada tahun 2016 yang lalu, dimana tercatat sekitar 1.826 orang meninggal
dunia. Selain itu, iklim yang panas ini membuat wabah penyakit yang biasa ditemukan
di daerah tropis semakin meluas dan kemungkinan dapat berpindah tempat ke daerah
yang dulunya dingin dan subtropis.
Namun,
secara spesifik akibat pemanasan global tersebut dapat diidentifikasi dampak
langsung terhadap kesehatan manusia secara umum, yaitu :
1.
Perubahan cuaca dan iklim dunia akibat
pemanasan global secara langsung dapat mempengaruhi kondisi lingkungan tempat
manusia tinggal. Curah hujan yang tinggi bisa menstimulasi pertumbuhan yang tak terkendali beberapa
penyakit infeksi menular seperti, Demam Berdarah Dengue (DBD) dan malaria.
2.
Malaria menjadi endemik di 106 negara dan
mengancam sebagian besar populasi penduduk dunia, terutama di negara berkembang
seperti Asia dan Afrika. Hal yang paling mengkhawatirkan dari malaria ini
karena parasit ini sudah tidak mempan lagi disembuhkan dengan berbagai macam
obat dan sangat sulit dikendalikan penyebarannya. Di Indonesia, penyakit
malaria ini sering mewabah di Sumatera dan Papua yang menjadi sangat rawan
terhadap malaria. Saat suhu rata-rata di Sumatera dan Papua naik di antara
, suhu tersebut merupakan suhu ideal bagi perkembangan
vektor malaria, dalam hal ini nyamuk Anopheles betina. Wabah demam berdarah
juga akan melanda di seluruh dunia saat iklim menjadi lebih hangat, terutama di
Amerika dan di wilayah subtropis lainnya. Saat curah hujan mulai meningkat dan
semua daerah di seluruh belahan bumi ini menjadi lebih hangat, penyebaran
penyakit demam berdarah akan semakin meluas.
3.
Meningkatnya suhu bumi akan semakin
meningkatnya risiko terjadinya kematian akibat stress panas (heatstroke) pada
manusia, seperti yang dapat kita saksikan saat musim haji di Saudi Arabia yang
kebetulan bersamaan dengan terjadinya musim panas di wilayah benua Afrika.
4.
Meningkatnya suhu bumi akan semakin
meningkatkan insidensi penyakit-penyakit alergi (hipersensitivitas) karena
udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, sporamold, dan serbuk sari
tanaman. Padahal penyakit alergi merupakan penyakit yang sangat sulit untuk
disembuhkan sehingga dapat meningkatkan biaya kesehatan dan perawatan kesehatan
masyarakat akibat penyakit tersebut.
5.
Meningkatnya insidensi penyakit–penyakit tropikal
khas lainnya seperti demam kuning (yellow fever), dan meningitis.
Penyakit-penyakit tersebut sangat rawan terjadi pada usia anak-anak sehingga
secara langsung pemanasan global merupakan ancaman nyata bagi kesehatan
anak-anak usia balita.
6.
Selain penyakit–penyakit yang telah
disebutkan di atas, banyak ilmuwan memprediksikanakan muncul berbagai penyakit baru yang
tidak diketahui sebelumnya dan belum adaobatnya seperti SARS, aviant influenza
(flu burung), aviant malaria, berbagai macam flu yang mematikan, atau bahkan
Ebola. Dengan demikian sebagian populasi penduduk dunia terancam punah, apalagi
di era globalisasi ini dimana orang bisa berpindah/migrasi dari satu negara ke
negara lainnya tanpa mengenal ruang dan waktu, maka penyebaran berbagai wabah
penyakit akan semakin sulit untuk dikendalikan. Beberapa penyakit yang ditimbulkan dari efek pemanasan
global ini adalah asma dan penyakit pernapasan, kanker, penyakit kardiovaskular
dan stroke, penyakit bawaan makanan dan gizi, efek perkembangan manusia,
kesehatan mental dan gangguan yang berhubungan dengan stres, penyakit saraf,
vectorborne dan penyakit zoonosis (infeksi yang ditularkan antara hewan
vertebrata dan manusia atau sebaliknya), penyakit yang ditularkan melalui air,
dan morbiditas terkait cuaca. Penyakit – penyakit tersebut kini rawan menjadi
penyebab kematian umaT manusia di muka bumi selain kematian akibat bencana
alam.
Dari sumber yang berbeda yaitu disebutkan
bahwa efek dari pemanasan globaL salah satunya adalah perubahan iklim. Ternyata,
perubahan iklim selain berdampak buruk pada lingkungan, juga berdampak buruk
bagi kesehatan. Berikut sejumlah dampak buruk perubahan iklim terhadap
kesehatan :
a) Buruk
untuk jantung
Pemanasan global membuat suhu udara
bertambah panas, sehingga dapat menyebabkan penambahan polusi.Kenaikan tingkat
polusi ini yang berefek buruk pada jantung. Selain itu, penelitian juga
membuktikan suhu yang lebih tinggi dan kerusakan ozon dapat membuat kesehatan
jantung memburuk. Hal ini dikaitkan suhu udara yang tinggi dengan penurunan
denyut jantung. Denyut jantung yang rendah dapat meningkatkan resiko serangan
jantung. Para peneliti juga mengatakan suhu yang lebih tinggi dapat membuat tubuh
lebih sensitif terhadap racun.
b) Peristiwa
alam ekstrim
Pemanasan global dapat meningkatkan
terjadinya peristiwa alam ekstrim, seperti banjir dan badai besar, tsunami
sehingga memperbanyak angka kematian. Selain itu dengan semakin meningkatnya
peristiwa alam ektrim, maka semakin banyak masyarakat yang kehilangan tempat
tinggal. Hal ini membuat daya tahan tubuh biasanya melemah dan mudah terkena
penyakit.
c) Kekeringan
Perubahan iklim membuat musim
kemarau lebih panas dan kering sehingga kekeringan lebih banyak terjadi. Padahal
air salah satu unsur yang penting untuk menunjang kesehatan. Dengan
berkurangnya air, maka terjadi gangguan kesehatan. Air juga berguna untuk
pertanian yang menghasilkan pangan. Karena kekeringan, pangan sulit diproduksi
dan menyebabkan kesehatan terganggu.
d) Penyebaran
penyakit
Peningkatan panas dan curah hujan
yang diakibatkan perubahan iklim membuat penyakit lebih mudah untuk menyebar. Terutama
penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang bertumbuhannya dipengaruhi cuaca dan
suhu udara. Seperti malaria, kemungkinannya lebih tersebar ke daerah-daerah
baru dipicu oleh suhu udara yang meningkat .Curah hujan juga diduga sebagai
faktor yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui air mudah menyebar. Terutama
penyakit yang dibawa oleh serangga.
4.
MEMINIMALISIR TERJADINYA PENYAKIT AKIBAT DAMPAK
GLOBAL WARMING
a) Menanam
pohon atau reboisasi merupakan langkah untuk menyeimbangkan kadar gas CO2 di
lapisan atmosfer. Karena pohon akan menyerap gas CO2 untuk melakukan proses
fotosintesis dan akan melepaskan oksigen ke udara. Dan hal ini akan membuat
udara pada lapisan atmosfer lebih sejuk dan pemanasan global sedikit teratasi.
b) Menjaga kebersihan diri, kebersihan
lingkungan, makan makanan bergizi, dan apabila perlu menambahkan suplemen agar
dapat memperkuat daya tahan tubuh. Makan dan masaklah dari bahan yang masih
segar. Menghindari makanan yang sudah diolah atau dikemas akan menurunkan
energi yang terbuang akibat proses dan transportasi yang berulang-ulang.
Makanan segar juga lebih sehat bagi tubuh kita
c) Melakukan reboisasi atau penanaman
kembali tumbuhan pada daerah yang kering Tanam pohon setiap ada kesempatan.
Baik di lingkungan ataupun dengan berpartisipasi dalam program penanaman pohon.
Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dan lain-lain. Tergantung kesempatan dan
kemampuan Anda masing-masing.
BAB
III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Pemanasan
global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfir, laut dan daratan bumi.
Penyebab terbesar pemanasan global adalah efek gas-gas rumah kaca akibat
aktifitas manusia melalui efek rumah kaca. Pemanasan global sangat berdampak
negatif bagi alam semesta ini, seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya
intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, perubahan jumlah dan pola presipitasi,
berpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, punahnya berbagai jenis
hewan dan munculnya berbagai penyakit.
Berbagai upaya yang dilakukan maupun
dibicarakan saat ini tak ada satupun yang mampu mencegah Global Warming di masa
mendatang. Yang bisa dilakukan adalah mengatasi berbagai efek yang muncul dan
melakukan berbagai langkah untuk menghindari semakin berubahnya iklim di masa
yang akan datang. Setiap orang memiliki peran dalam mengurangi pemanasan
global. Dengan merubah kebiasaan kita membuat jejak karbon di bumi ini, kita
dapat berperan serta mengurangi pemanasan global dan menyayangi bumi ini
sehingga dapat memberikan tempat yang layak bagi anak cucu kita di kemudian
hari, dan yang utama adalah meminimalisir bahkan mencegah terjadinya
penyakit-penyakit akibat dampak dari perubahan iklim atau global warming di
masa depan.
Hal-hal penting dalam kesehatan yang memicu
berbagai factor timbulnya penyakit akibat adanya perubahan iklim antara lain
adanya peningkatan cuaca menjadi keadaan ekstrim (panas/dingin) akan memberikan
respon tertentu terhadap individu, bertambahnya polusi baik polusi udara, air
dan tanah akan menimbulkan banyak masalah penyakit yang dapat muncul yang
dipicu oleh polusi. Misalnya timbulnya penyakit pada saluran pernafasan, sesak,
alergi. Dan penggunaan air minum dari sumber yang sudah tercemar maupun hujan
asam akan dapat menimbulkan permasalahn seperti penyakit infeksi maupundapat
terkontaminasi logam berat dan sebagainya.
2.
SARAN
Dengan upaya meminimalkan dampak pemanasan global yang
diterapkan dalam kehidupan sehari – hari, akan menjadikan dampak tidak terlalu
berarti dalam kelangsungan hidup manusia di muka bumi. Dimulai dengan langkah
kecil tapi pasti, akan membuahkan hasil yang akan mengurangi dampak pemanasan
global, terutama dari aspek kesehatan manusia. Contohnya
a.
Mengurangi penggunaan kendaraan bahan bakar
fosil
Kendaraan bahan bakar fosil,
seperti mobil atau motor merupakan penyumbang CO2 terbesar di perkotaan.
Apalagi jika menggunakan kendaraan pribadi. Dengan banyaknya pemakaian
kendaraan pribadi maka akan menyebabkan borosnya penggunaan bahan bakar fosil
yang menghasilkan emisi karbon dioksida. Tetapi jika kita mengurangi penggunaan
kendaraan, maka sedikitnya kita sudah mengurangi emisi karbon dioksida yang
dikeluarkan oleh kendaraan tersebut.
b. Melakukan
Reuse, Reduce dan Recycle
·
Reuse, merupakan cara pemanfaatan sampah atau memanfaatkan kembali
barang yang sudah tidak terpakai atau penggunaan barang – barang yang tidak
sekali pakai, jadi barang tersebut masih dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk
pemakaian kedua dan seterusnya. Misalnya seperti menggunakan kertas bekas untuk
kertas corat-coret atau catatan keperluan sehari hari atau menggunakan sapu
tangan yang bisa digunakan kembali daripada menggunakan kertas tissue.
·
Reduce, yaitu melakukan penghematan dan
mengurangi sampah. Misalnya hemat dalam menggunakan kertas dan tissue karena
kertas dan tissue terbuat dari kayu yang harus ditebang dari pohon di hutan.
Atau bisa juga membeli produk yang berlabel ramah lingkungan dan mengurangi
pemakaian produk yang dikemas plastik atau styrofoam. Dan berhenti menggunakan
semprotan aerosol untuk mengurangi CFC yang akan mengganggu lapisan Ozon bumi.
·
Recycle, yaitu mendaur ulang barang – barang
yang sudah tidak dapat digunakan menjadi barang yang memberikan manfaat.
Misalnya dengan cara memisahkan barang – barang yang berbahan organik dan bukan
organik terlebih dahulu. Lalu yang berbahan organik bisa dimanfaatkan menjadi
pupuk kompos dan yang bukan organik seperti botol plastik bisa dikreasikan
menjadi kotak pensil atau pot tanaman.
(http://stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/filesx/2010/201004/201004-005.pdf) (diakses pada 22 Maret 2017)
http://publichealth-journal.helpingpeopleideas.com/pemanasan-global-dan-kesehatan-2
( diakses pada 22 Maret 2017)
Team SOS. 2011. Pemanasan
Global Solusi dan Peluang Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Fachruddin M. Mangunjaya.
2008. Bertahan di Bumi; Gaya Hidup
Menghadapi Perubahan Iklim. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia
Drs.Sugiharyanto, M.Si. 2007.
Seri IPS Geografi dan Sosiologi SMP kelas
XI. Jakarta: Quadra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar